Kamis, 16 April 2020

Mengenalkan Tokoh Ilmuan Muslim Jabir Ibnu Hayyan

Memang sangat efektif mengenalkan sebuah tokoh kepada anak melalui komik. Tidak disangka anak usia empat tahun sangat menyukai dibacakan biografi singkat bergambar ini.

Alhamdulillah.. Sekali saja komik ini selesai diceritakan si kakak dengan mudah mengagumi Sang Jabir. "Mi, nanti Dede udah gede kayak Jabir ya, seneng baca buku dan pintar." Di tengah asyiknya bermain ia menyela kepada saya, tanpa ada permulaan saya membahas buku yang selesai kami baca kemarin sore. Dia lebih menisbatkan tokoh Jabir kepada adiknya bukan kepada dirinya mungkin karena jenis kelaminnya yang sama laki-laki, tidak seperti bukunya Upay yang ia nisbatkan kepada dirinya sendiri 😄.

Tidak cukup sekali kami membaca komik ini, berkali-kali ia minta saya untuk membacakannya kembali. Rasanya tentu senang sekali. Semoga dengan ini semakin berkurang peluang anak-anak terdoktrin mengidolakan tokoh-tokoh tidak nyata yang sedikit sekali faedahnya.


Judul: Jabir Ibnu Hayyan
Penulis & Ilustrator: Smooth Creative
Penerbit: Gema Insani
Jumlah halaman: 96

Jabir Ibnu Hayyan adalah seorang ilmuan muslim yang lahir pada abad ke-8 M di Damaskus. Berarti abad kedua setelah islam hadir di muka bumi, yang mana Nabi Muhammad lahir di abad ketujuh. Memang besar sekali pengaruhnya kehadiran agama rahmatan lil 'alamin ini, karena agama ini hadir dengan wahyu pertama dengan perintah membaca.

Sosok Jabir Ibnu Hayyan lahir di masa Dinasti Ummayah. Pada masa itu pula ayahnya, Hayyan, sang peramu obat mashur dieksekusi dan meninggal di tangan para penguasa. Tak disangka bibit kecerdasan dalam meramu turun dari ayahnya kepada Jabir. Sepeninggalannya Jabir menjadi anak yang senang belajar, buku menjadi sahabat karibnya.

Kemudian seiring waktu ia beranjak menjadi pemuda, ia bertemu dengan gurunya dibidang kimia, Barmaki Vizier. Bersama gurunya itulah ia semakin tajam ilmunya. Tentu karena ia sangat bersungguh-sungguh dalam memperdalam keilmuannya dibarengi keuletannya untuk memecahkan berbagai eksperimen.

Setelah kepemimpinan bergeser menjadi di tangan bani Abasiyah dunia keilmuan semakin dijunjung tinggi sang khilafah terbaik, Harun Ar-Rasyid. Jabir pun yang namanya sudah banyak dikenal kemudian sampailah kabarnya ke telinga sang khalifah. Harun Ar-Rasyid pun secara khusus memanggilnya. Jabir pun menjadi orang yang diakui kecerdasannya ketika menerima tantangan untuk menemukan formula yang dapat membuat logam emas mencair. Satu purnama yang disepakati dapat ditempuh Jabir dengan sempurna. Temuannyalah yang hingga kini kita rasakan manfaatnya. Hasil temuan Jabir ini kemudian dikembangkan oleh ilmuan-ilmuan barat pada abad ke-18 M, sepuluh abad setelahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar