Minggu, 31 Mei 2020

Mengunjungi Madinah Bersama Ananda



Masih berkaitan dengan review buku sebelumnya yang berkenaan dengan kota suci umat islam. Buku ini memperkenalkan anak kita lebih jauh tentang kota Madinah, kota yang bersejarah dalam kehidupan Rasulullah.

Menceritakan beberapa tempat yang dapat dikunjungi di Madinah membuat kita berkali-kali mengaitkannya dengan Sang Nabi. Berharap dengan membacakan buku ini akan semakin bertambah juga rasa cinta anak kita kepada Nabi Muhammad salallahu 'alaihi wassalam.

Judul: Madinah, Kota yang Bercahaya
Penulis: Fadila Hanum
Penerbit: Gema Insani
Jumlah halaman: 70 halaman

Penulis buku yang saya favoritkan ini, Fadila Hanum, sangat apik dalam memilihkan kata-kata yang mudah dicerna oleh anak-anak namun tanpa mengurangi nilai-nilai yang ingin disampaikan.

Membaca buku ini membuat saya sangat bersemangat untuk menelusuri setiap halaman bersama anak tercinta. Walhasil kata Madinah sudah cukup terpatri baik di benaknya.

Rabu, 27 Mei 2020

Mengenalkan Ibadah Umrah Kepada Anak

Salah satu cara menumbuhkan rasa cinta dalam beribadah pada anak adalah dengan menanamkannya sejak dini, termasuk untuk melaksanakan rukun islam kelima haji dan umrah.

Novel anak yang satu ini sangat menaraik sekali untuk disampaikan kepada anak. Isinya sangat padat, terdiri dari lima belas bab cerita yang berurutan. Dikemas dengan bahasa anak yang menyenangkan, namun sarat hukmah dan wawasan.

Judul: Petualangan Salman di Tanah Suci
Penerbit: Gema Insani
Penulis: Nurhayati Pujiastuti
Jumlah halaman: 120

Si kakak jadi sering bilang ingin ke Kabah sejak mengenal buku ini. Banyak kosa kata baru juga yang ia tangkap dari novel anak ini.

Ilustrasinya pun sangat sesuai dengan cerita, sehingga memudahkan anak untuk mendapatkan visualisasinta. Meskipun tidak begitu banyak gambar yang disajikan, namun saya yakin runutan cerita berhasil membuat anak-anak semakin terangsang imajinasinya.

Karena ceritanya yang cukup panjang, kami baru dapat menyelesaikan buku ini hampir 3 pekan di tengah segala aktivitas lain si kakak.

Kamis, 14 Mei 2020

Menyelami Core Value Seorang Ibu

Seseorang tidak mungkin dapat berdampak besar jika tidak memiliki nilai-nilai yang dibesarkannya. Pun demikian dengan seorang ibu. Meskipun sudah menikah dan memiliki anak, seorang perempuan yang bermetamorfosis menjadi seorang ibu sebaiknya tidak meninggalkan nilai-nilai dirinya. Justru jika dapat bertumbuh dengan nilai-nilainya, seseorang akan memiliki dampak yang lebih besar dalam proses metamorfosisnya.

Seperti seekor kupu-kupu, yang awalnya hanyalah seekor ulat yang tidak begitu indah wujudnya. Ia pun hidup sebagai makhluk melata, jauh dan harus bersusah payah untuk berada dalam ketinggian. Namun setelah berlama-lama puasa dalam balutan kepompong, ia berubah menjadi makhluk indah. Tidak hanya itu, kehidupan berubah drastis dari binatang melata menjadi makhluk yang mampu terbang di dalam ketinggian.

Institut Ibu Profesional memberikan saya pelajaran untuk menjadi seorang yang membesarkan nilai diri dengan core value:

  1. Belajar
  2. Berkembang
  3. Berkarya
  4. Berbagi
  5. Berdampak

Kali ini secara khusus saya ingin membuat sebuah catatan harta karun yang didapat terkait core value belajar.

Belajar atau menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang maka kemudian disebut fadhu. Imam Gazali mengungkapkan bahwa ilmu terdiri dari dua jenis, yaitu ilmu fadhu 'ain dan ilmu gardhu kifayah. Ilmu fadhu 'ain adalah ilmu yang harus dimiliki setiap orang sedangkan ilmi fardhu kifayah adalah ilmu yang hukumnya menjadi tidak wajib jika sudah terpenuhi oleh orang lain. Maka saya secara pribadi menyimpulkan bahwa ilmu menjadi ibu atas anak-anak kita adalah ilmu fadhu 'ain karena kewajibannya tidak bisa terlepas meskipun sudah ditunaikan oleh orang lain.

Sebagai seorang ibu pun kita memiliki peran lain yang harus ditunaikan secara bersamaan yaitu sebagai seorang hamba Tuhannya, perempuan dan istri atas suami kita. Beruntungnya kewajiban sebagai seorang hamba sudah tertunaikan jika kita melaksanakan kewajiban sebagai seorang pribadi, istri dan ibu atas dasar niat untuk beribadah kepada Allah.

Berikut adalah hal yang saya temukan dari diri saya terkait ilmu-ilmu yang penting dalam rangka belajar sebagai ibu, yaitu:


Semoga hal ini menjadi langkah awal saya dapat menggali diri supaya semakin semangat untuk belajar yang pada akhirnya dapat memberikan dampak baik terhadap sekitar.

Saatnya mengikat makna. Terimakasih teruntuk bunda-bunda WI dan semua bunda yang sudah memberi harta karun.

#navigasidanberaksi
#matrikulasibatch8
#institutibuprofesional
#belajardarirumah

Rabu, 06 Mei 2020

Makna Seorang Ibu

Ibu selalu identik dengan sosok makhluk yang lemah berkaitan kodratnya sebagai perempuan, sekaligus juga insan yang kuat karena kesediaannya menanggung rasa sakit untuk melahirkan dan bersabar membersamai tumbuh kembang anak-anaknya. Namun kuatnya seorang ibu lah yang membuat ia semakin bernilai.

Kesediaan berkorban seorang ibu lah yang membuat ia lebih berhak diutamakan tiga kali lipat dibandingkan seorang ayah. Sampai-sampai seorang anak dapat dinilai berbakti jika dapat mencari surga di bawah kakinya. Masya Allah sangat mulia.

Namun kemuliaan tersebut tentu ada harganya. Tidak semua ibu dapat dengan mudah dinilai membanggakan jika tidak bersungguh-sungguh dengan perannya ini. Bagi kita sebagai seorang ibu perlu bertanya kembali pada hati kecil kita masing-masing, apakah betul sudah selayak itu kita dianggap mulia sedangkan kita tidak berusaha menjalankan peran terbaiknya? Semoga ini bisa menjadi teguran bagi saya pribadi khususnya.

Sebagai seseorang yang masih belajar menjadi ibu yang terbaik bagi keluarga, saya berusaha mencari makna tentang Ibu Profesional. Berikut adalah makna Ibu Profesional bagi saya.

Insya Allah salah satunya bersama Institut Ibu Profesional saya ingin menyelami peran terbaik saya sebagai seorang ibu.

#navigasidanberaksi
#matrikulasibatch8
#institutibuprofesional
#belajardarirumah