Al-Quran adalah pedoman hidup umat muslim. Setiap orang tua pasti bahagia jika anak terbiasa berinteraksi dengan Al-Quran. Namun yang menjadi tantangannya adalah bahwa tidak semua anak mudah untuk mencintai Al-Quran. Apalagi jika ia berada di antara tantangan zaman, arus informasi yang melimpah dan mudah untuk dijadikan pilihannya.
Buku ini memberikan pencerahan bahwa kita sebagai orang tua harus mengkondisikan rumah menjadi teladan utama dalam menghidupkan Al-Quran.
Judul: Anakku, Cintailah Al-Quran
Penulis: Dr. Sa'ad Riyadh
Penerbit: Gema Insani
Jumlah halaman: 127 halaman
Lebih lanjut penulis membagi metode yang dapat diterapkan berdasarkan jenjang usianya. Ternyata setiap jenjang usia memiliki cara yang berbeda dalam hal menumbuhkan kecintaannya terhadap Al-Quran.
Jika anak usia 2 tahun itu belajar dengan cara meniru, maka cukup ditumbuhkan dengan cara memberikannya teladan. Tunjukkan bahwa kita senang berinteraksi dengan Al-Quran.
Di usia 3-5, anak sudah mulai ditanamkan nilai-nilai akhlak, perilaku, dan budi pekerti. Termasuk dalam berhadapan dengan Al-Quran, seperti tidak boleh menyimpannya di bawah, tidak menyobeknya, tidak mencoret-coretnya, dan menyimak dengan penuh perhatian ketika dilantunkan.
Dukungan dan dorongan kemudian lebih dibutuhkan oleh anak pada usia 7-10 tahun. Maka kita perlu memberikan apresiasi terhadap keberhasilan anak menghafal Al-Quran. Sedangkan untuk anak di atas usia 10 tahun bisa dimasukan ke dalam sebuah lembaga tahfidz Al-Quran, mengingat kebutuhan untuk berinteraksi sosial semakin tinggi di usia ini.
Selain memperhatikan metode berdasarkan jenjang usianya, salah satu cara agar tumbuh kecintaan anak terhadap Al-Quran adalah dengan menceritakan kisah-kisah yang dapat memberikan motivasi. Salah satu kisah yang ingin saya kutip dari buku ini adalah sebagai berikut.
Dahulu ada seorang anak bernama Muhammad. Semua orang menyukainya karena selain cerdas dan tampan ia juga baik, sopan, tenang, dan senang mendengar perkataan orang yang lebih tua.
Muhammad suka menghafal nasyid-asyid bagus dan pandai bermain banyak permainan, namun sayangnya ia tidak menghafal kuran sedikitpun. Suatu hari ibunya memanggil, "Muhammad, sini! Mari kita menghafal Al-Quran bersama."
"Iya bu, sebentar," jawab Muhammad. Akan tetapi, ia bukan melaksanakan perintah ibunya untuk menghafal Al-Quranm ia malah pergi bermain sehingga ia tidak hafal Al-Quran sedikitpun.
Pada suatu hari ketika Muhammad sedang berkumpul bersama teman-temannya di sekolah datanglah ibu guru sambil berkata, "Anak-anak! Ibu punya kejutan buat kalian semua. Coba tebak, apa kira-kira?"
"Kejutan apa Bu Guru? Kami tidak bisa menebaknya," jawab anak-anak.
"Ibu akan mengadakan perjalanan wisata ke kebun binatanga. Di sana kita akan dapat melihah berbagai macam binatang. Mulai dari gajah, jerapah, kera, singa, harimau, dan hewan-hewan lain.
Mendengar berita ini, anak-anak bersorak gembita sambil berkata, "Alhamdulillah! Alhamdulillah! Wisata kali ini pasti menyenangkan."
"Akan tetapi," kata ibu guru kemudian, "bus sewaannya tidak cukup untuk membawa kita semua karena jumlah anak kelas ini terlalu banyak. Jafi hanya anak-anak yang lulus falam ujian saja yang boleh ikut wisata."
"Ujiannya apa Bu guru?"
"Insya Allah anak-anak yang hafal beberapa surah Al-Quran sajalah yang boleh ikut wisata kali ini."
Mendengar persyaratan ibu guru itu, anak-anak yang hafal beberapa surah Al-Quran segera maju untuk diuji hafalannya. Mereka gmbira karane lulus ujian dan bisa pergi berwisata ke kebun binatang untuk menyaksikan hewan-hewan, selain itu mereka juga bisa bermain dengan riangnya di padang rumput. Ibu guru senang dan bangga dengan mereka.
Di sisi lain, Muhammad duduk sendiri termenung dan sedih karena tidak hafal Al-Quran. Ibu guru juga dengan nada sedih berkata kepadanya, "Muhammad, lain waktu kalau kamu hafal beberapa surat pendek Al-Quran kamu boleh ikut ibu berwisata ke kebun binatang."
Muhammad pulang ke rumahnya dengan muka sedih.
"Kenapa kamu menangis, Muhammad?"tanya sang ibu.
Kemudian, Muhammad menceritakan kejadian di sekolah pada ibunya. "Ibu kan aku hafal nasyid-nasyid bagus dan indh, kenapa harus menhafal Al-Quran?"
"Karena Al-Quran itu firman Allah SWT, dan Dialah yang memberi kita segala hal. Dia pula yang memberi rezeki kepada kita. Dia memberi kita pisang, jeruk, roti, dan segala makanan yang kita sukai. Selain itu, Dia juga yang menjaga kita dari segala malaptaka. Orang yang menghafal Al-Quranoleh Allah akan diberi segala sesuatu yang ia sukai."