Rabu, 11 Maret 2020

BELAJAR DARI PARA TABI'IN

Kisah-kisah orang terdahulu selalu dapat kita ambil pelajarannya. Pepatah mengatakan bahwa sejarah akan terus berulang, untuk itu bukankah kita sebaiknya belajar dari sejarah. Buku ini sangat direkomendasikan bagi siapapun yang ingin mencari teladan yang tepat dalam hidupnya.
Judul: Percikan Hikmah dari Kisah Para Tabi'in
Pengarang: Gariq Gasim Anuz
Penerbit: Pustaka Imam Syafi'i
Jumlah Halaman: 172 halaman
Di tengah banyaknya idola-idola populer namun tidak berlandasan islam, sudah seharusnya kita mencari idola yang lebih tepat. Terlalu banyak kisah yang kita lewatkan jika hanya berpacu pada idola masa kini.

Jika akhlaq dan keimanan sahabat adalah yang sempurna karena didikan langsung sang Nabi, maka akhlaq dan keimanan para tabi'in merupakan sentuhan orang-orang pilihan yang pernah hidup di masa-masa wahyu sampai di setiap hari-hari mereka.

Buku ini cukup apik mengupas berbagai sisi tiga sosok tabi'in dengan penuh hikmah, layak sekali mengisi daftar bacaan di perpustakaan setiap rumah yang merindukan estafet keteladanan agung dari masa nubuwwah. Tiga sosok tabixin yang dimaksud adalah Salim bin Abdullah bin Umar bin Al-Khatab, Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib (Zainal Abidin), dan Ahnaf bin Qais.

Salim bin Abdullah adalah sosok yang sangat lurus keyakinannya kepada Allah, sampai-sampai ia tidak sempat berfokus dengan hal-hal duniawi yang tidak dimilikinya. Seorang khalifah di masanya pun tidak mampu mendapatkan hal yang diperlukannya untuk dipenuhi. Ia berkata bahwa dirinya malu mengatakan apa yang ia perlukan sedangkan selama ini Allah sudah mencukupi segala keperluannya. Sungguh kita mengambil hikmah kezuhudan yang luar biasa atas Salim. Serupa dengan akhlak kakeknya, Umar Al-Faruq, yang mencintai kehidupan sederhana dan menilai hina pakaian-pakaian yang terlampau mewah di hadapannya.

Dari Zainal Abidin, sang cucu Rasulullah, kita mendapatkan hikmah keteladanan sikap pemaaf dan membalas keburukan dengan kebaikan demi mengharap ridha Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar