Saya pilih beberapa buku yang ada di rak. Ternyata ditemukanlah buku ini, sepertinya adalah buku yang dibeli suami ketika kami belum menikah.
Judul: Rahasia Sukses 3 Hafizh Qur'an Cilik
Penulis: Fathin & Ida
Penerbit: Zikrul
Tahun terbit: 2013
Jumlah halaman: 230
Saya merasa agak terlambat membacanya di usia pernikahan kami yang kelima. Tapi itulah ilham.. ia datang di waktu yang Allah kehendaki. Sama seperti hidayah yang tidak bisa kita ketahui kapan akan datang kepada seseorang.
Singkat cerita saya membacanya di tengah usia si kakak keempat tahun. Itulah satu hal yang membuat saya merasa terlambat mempersiapkannya. Meskipun jauh dari itu, apa jadinya anak-anak kita sekarang adalah buah dari amalan orangtuanya diatas segala kelemahan dan kelabihannya.
Membaca kisah keluarga El Laboody, saya tentu merasa masih jauh dari level kematangan mereka dalam mempersiapkan anak-anaknya. Ketiga anaknya (Tabarak, Yazeed, Zeenah) berhasil menghafalkan Al-Quran sebelum mencapai usia lima tahun. Keberhasilan metode menghafal untuk anak pertamanya, Tabarak, dapat diterapakan pula kepada kedua adiknya. Sehingga berbgai penghargaan nasional maupun internasional pun dapat diraih mereka.
Bukan semata-mata karena anaknya memiliki daya nalar yang tinggi atas sesuatu, karena tentu peran besar orang tua sangatlah menentukan pencapaian anaknya tersebut. Meskipun bukan berlatar belakang pendidikan agama, mereka mampu memprogram Al-Quran kedalam diri anak-anaknya.
Mereka terbiasa menjadikan dzikir-dzikirnya adalah bacaan Al-Quran. Hampir selalu 5 juz dibaca semua anggota keluarganya setiap hari, sehingga mudah sekali bagi mereka untuk mengkhatamkan Al-Quran sebanyak empat kali dalam sebulan.
Tidak hanya itu, karena keberhasilan metodenya tersebutlah akhirnya Markaz Al-Quran pun diinisiasi keluarga El-Laboody. Mudahnya metode menghafal pun dapat dirasakan banyak orang tua dengan memasukkan anak-anaknya ke Markas Al-Quran Tabarak.
"Semakin awal mengenalkan anak untuk menghafal Al-Quran, semakin baik," itulah hal yang dituturkan Dr. Kamil El-Laboody. Hal ini tentu dengan landasan yang sudah diyakini. Bukankah banyak orang-orang berpengaruh diawali dengan hafal Al-Quran di usia belia, sebut saja Imam Asy-Safi'i yang hafal Al-Quran di usia 6 tahun. Selain itu, metode memperdengarkan memang sangat cocok bagi anak-anak di masa golden agenya. Tidak lupa mereka menuturkan bahwa proses menghafal anak pun sangat memerlukan doa dan keikhlasan orang tua.
Orang tua, yang interaksinya lebih banyak dengan anak, sudah seharusnya juga berupaya untuk mendekatkan diri dengan Al-Quran. Sehingga quality time bersama keluarga pun diisi bersama hal-hal yang terikat dengan Al-Quran. Rihlah keluarga pun bisa dilakukanketika tercapai sebuah targetan dalam menghafal.